Chapter 134
23.
Mungkin kedengarannya sombong, tapi Ransel terbiasa dengan ketenaran.
Di masa ketika dia hidup dengan rajin sebagai seorang ksatria, di masa dia mengasah kesatriaannya dengan tekun. Ransel menerima lamaran dan obsesi dari banyak orang. Dia adalah sosok yang paling menonjol di antara para ksatria muda.
Orang-orang yang mengenalinya tersebar di seluruh kekaisaran, dan para wanita muda yang seolah bersaing untuk memikat Ransel Dante, sering mengikuti di belakangnya dengan keharuman yang terkadang membuat kepalanya pusing.
—Ransel, jadilah ksatriaku. Aku akan memberimu kastil dan wilayah.
—Maukah kau datang ke pernikahanku? Aku akan memberimu bayaran yang tebal.
—Ransel Dante, apakah kau benar-benar mandul? Ternyata rumor itu benar!
Jika dipikir kembali, Ransel di masa itu seperti selebriti kekaisaran. Mulai dari bangsawan, rakyat jelata, hingga budak, semua mengenalinya.
Ada banyak alasan mengapa dia tidak mengunjungi ibu kota selama hampir 100 tahun, selain perang, kepulauan, dan makanan laut, mungkin ketenaran yang berlebihan ini juga menjadi salah satu faktornya.
“Ransel Dante, atas nama Yang Mulia, aku, Violet, menganugerahkan Pedang Kekaisaran kepadamu.”